WUDHU
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤْﺘُﻢْ ﺇِﻟَﻰ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS Al Maidah [5] : 6).
> ucap bismillah (niat tidak diucapkan otomatis sudah terbetik dihati)
Hadits: “Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah” (HR. Abu Daud no. 102)
> cuci tangan (3x), masukkan air ke mulut & hidung (3x) dengan 1 cidukan tangan sekaligus - keluarkan kotoran hidung dengan tangan kiri -, basuh muka (3x), basuh lengan hingga siku (3x) & usap sela-sela jari-jari tangan, usap rambut dengan tangan basah dari depan kebelakang & kembali kedepan 1x, langsung usap kuping dari sisa air dengan jari jempol & telunjuk 1x, basuh kaki (3x) & usap sela-sela jari.
“Jika beliau shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu, beliau menggosok Sela-sela jari-jari kedua kakinya dengan dengan jari kelingkingnya. ( HR. Tirmidzi no. 40)
> Humran pembantu Utsman menceritakan bahwa Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu pernah meminta air untuk wudhu kemudian dia ingin berwudhu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya 3 kali, kemudian berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, kemudian membasuh mukanya 3 kali, kemudian membasuh tangan kanan sampai ke siku tiga kali, kemudian mencuci tangan yang kiri seperti itu juga, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki yang kiri seperti itu juga. Kemudian Utsman berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau bersabda, "Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tidak memikirkan urusan dunia dan yang tidak punya kaitan dengan shalat [Muslim, 3/108 )
sunnah Shalat 2 rekaat setelah wudhu. Jika hendak masuk masjid, shalat sunnah wudhu sudah termasuk shalat tahiyatul masjid. Atau langsung shalat sunnah lainnya atau shalat wajib.
> baca doa setelah whudu: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh. [2]Allahummaj’alni minat tawwaabiina, waj’alnii minal mutathohhiriin. [3] Subhanakallahumm a wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik (aku bersaksi, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang- orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang- orang (yang senang) bersuci. Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu]
TAYAMUM
ucap bismillah (niat tidak diucapkan otomatis sudah terbetik dihati)
> tepuk 2 telapak tangan ke debu suci (tanah, karpet, dinding), tiup, usap ke muka & punggung telapak tangan 1x)
> baca doa: seperti wudhu
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dengan menepuk kedua telapak tangannya ke tanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut, kemudian beliau mengusap wajah dan kedua (punggung) telapak tangannya. (HR. Bukhari, no. 338 dan Muslim, no. 368)
MANDI BESAR
Keluar mani atau bersetubuh walau tidak keluar mani
> wudhu dulu, ucap bismillah (niat tidak diucapkan otomatis sudah terbetik dihati) usap kulit kepala dengan tangan basah, guyur kepala & seluruh badan 3x. Wanita rambut panjang, cukup kepala saja.
ﻛُﻠِّﻪِ Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
** SHALAT 5 WAKTU **
WAKTU-WAKTU SHALAT
ٌ Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Waktu shalat Zhuhur jika matahari sudah tergelincir ke barat ketika itu panjang bayangan sama dengan tinggi seseorang, selama belum masuk shalat ‘Ashar. Waktu shalat ‘Ashar adalah selama matahari belum menguning. Waktu shalat Maghrib adalah selama belum hilang cahaya merah pada ufuk barat. Waktu shalat Isya adalah sampai pertengahan malam. Waktu shalat Shubuh adalah dari terbit fajar selama belum terbit matahari.” (HR. Muslim)[HR. Muslim, no. 612]
batas waktu sholat isya: tengah malam. (bukan 12 malam). Hitung berapa jam antara magrib & subuh misal 10,5 jam dibagi 2 = 5,25 jam. Maka tengah malam: 6 (magrib) + 5,25 = jam 11.15 (inilah tengah malam)
SHALAT ISYA MENGAKHIRKAN (UTAMA)
hadits: “Seandainya tidak memberatkan umatku, tentu aku akan mewajibkan bagi mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu, dan aku akan mengakhirkan shalat Isya’ hingga pertengahan malam.” (HR. Al-hakim' shahih)
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam mengakhirkan shalat Isya sampai tengah malam. Kemudian beliau menghadap kami “Orang-orang shalat dan tidur, sedangkan kalian terus menerus di dalam shalat sejak kalian menunggu shalat tersebut.” (HR. Bukhari, no. 661)
Dalam riwayat lain, aisyah berkata: "dimasa akhir kenabian, kami memperbanyak shalat isya diakhir waktu" ()
Bagi yang shalat sendirian. atau berjamaah (jika disepakati) di sunnahkan sekitar jam 10.30 hingga tengah malam (lebih utama). Sebaiknya stel alarm bagi yang berniat isya diakhir waktu khawatir ketiduran. Tidak mengapa tidur sebentar sebagaimana tidur antara dhuhur dan asar. Dimasa nabi tidur sebelum shalat dibenci karena khawatir 'kebablasan" hingga lewat waktu. Namu saat ing ada alarm.
> sholat wajib kondisi apapun mulai balig (keluar mani). jika sakit takut air dengan tayamum, berbaring/isyarat tubuh, semampunya, di kendaraan sholat sebisanya menghadap mana saja jika sulit menghadap kiblat. Sulit air Dengan tayamum.
> Musafir: shalat yang 4 rekaat diringkas 2 rekaat (qoshor) (walau berhari-hari/bulan) hingga kembali), dapat dikerjakan 1 waktu - zuhur & ashar: jika dikerjakan waktu ashar, dhuhur dahulu 2 rekaat. magrib & isya: Magrib tetap 3 rekaat.
> jika sebelum berangkat, dapat di jama': zhuhur 4 + ashar 4, maghrib 3 + isya 4.
> jika lupa/tertidur, sholat kapan saja setelah ingat walau lewat waktu.
> shalat yang pernah ditinggalkan, tidak wajib qodo', cukup istigfar. (Baca: tuntunan shalat lengkap/sifat shalat nabi, syaikh albani)
2. SHOLAT SESUAI SUNNAH
Hendak shalat: ucap takbir (niat tidak diucapkan otomatis
KHUSU: memperhatikan & mengerti yang dibaca.
Jangan seperti orang mabuk, mulut komat kamit gak ngerti yang dibaca.
َٰٓﺄَﻳُّﻬَﺎ ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ۟
"hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu MENGERTI apa yang kamu ucapkan (annisa:43)
> takbir, telapak tangan hadapkan ke qiblat setentang telinga
> setelah takbir, sedakep sedikit dibawah dada. tangan kanan diatas tangan kiri pandangan ke tempat sujud
> Baca doa iftitah: bacaan yang utama yang didahului kata "Subhanakallahumma.. sebagaimana ayat: "Doa mereka di dalamnya ialah, "Subhanakallahumma” , dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, “ Al-hamdu lillahi Rabbil 'alamin (QS Yunus: 10).
doa itu yakni: "Subhanakallahumma wabihamdka watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaaha ghoiruka". Artinya:
Dr Aisyah, ia berkata: “Rasulullah ketika mengawali shalat, beliau membaca: “Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan-Mu,, tiada tuhan selain Engkau”. (HR. Abu Daud). hafalkan artinya.
> membaca ta'awud: a'uudzubillaahiminasysyaithoonirrojim minta perlindungan. cukup dibaca 1 x diawal shalat
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃْﺕَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴﻢِ “
Apabila kamu membaca Al-Qur’an, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”(QS. An- Nahl [16]: 98)
> BACA ALFATEHAH. pahami artinya: ayat ke 6: ghoirmagdhubi... (bukan orang yang dimurkai yi yahudi), ayat ke 7: waladdhooliin (bukan pula orang yang sesat yi nasrani)
> selesai alfathehah, baca surah yang disukai & dimengerti artinya minimal 15 ayat atau yang semisal waktu bacanya (ayat pendek semisal alikhlas, alfalaq, dsb untuk shalat sunnah). Selesai, diam sejenak jangan terburu-buru rukuk, lalu rukuk dengan membaca takbir.
> rukuk, punggung lurus pandangan ketempat sujud, telapak tangan di lutut. Baca bacaan rukuk hingga selesai, jangan terburu-buru. bangkit dari rukuk membaca: sami'Allahu limanhamidah (Allah mendengar orang yang memujinya). Lalu Membaca:
robbana wa lakal hamdu" (Wahai Rabb kami bagiMu segala puji )." (HR Bukhari). Dapat ditambah dengan bacaan yang lebih panjang.
> ITIDAL (berdiri dari rukuk), posisi tangan kembali sedakeb. karena dalam shalat, jika berdiri tangan sedakep. jika duduk tangan di paha. Tidak ditemukan riwayat saat itidal tangan dilepas kebawah.
> turun sujud dengan bertakbir, dahulukan tangan dari lutut. Ini lebih utama (Diakhir hidup nabi, nabi melakukan seperti ini) semua hadits tentangnya shahih, adapun hadits dengan mendahulukan lutut "diperselisihkan"
hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ﺇِﺫَﺍ ﺳَﺠَﺪَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻼَ ﻳَﺒْﺮُﻙْ ﻛَﻤَﺎ “Jika salah seorang dari kamu sujud, maka janganlah dia menderum sebagaimana menderumnya onta, maka hendaklah dia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya”. Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Ahmad II/381, Abu Dawud (‘Aunul Ma’bud III/70), An- Nasa-I II/20)
Sujud, lengan diangkat, jangan merebahkan lengan seperti rebahnya seekor anjing!. jangan menyibak rambut. telapak tangan dirapatkan mengarah kiblat. Telapak kaki dirapatkan, Ujung jari kaki ditekuk diarahkan kekiblat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ahuma , dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang (yaitu) dahi –dan beliau menunjuk hidungnya dengan tangannya-, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung- ujung jari kedua kaki. Dan kami tidak menghalangi atau melipat baju dan rambut. [HR. Bukhari dan Muslim]
BACAAN RUKUK & SUJUD YANG SUNNAH: yang ada istigfarnya (Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak membaca Subhanakallahumma Wa Bihamdika Allahummaghfirlii dalam ruku’nya & sujudnya, beliau mentakwilkan Al-Qur-an (annasr: 3).” (HR . Al-Bukhari & Muslim).- artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, & dengan memuji-Mu Ya, Allah ampunilah aku).
Surat annasr turun 3 th jelang kematian nabi. Bacaan itu "penyempurna" bacaan sebelumnya.
hadits: "tidak ada shalat setelah turunnya surah annasr kecuali pada rukuk & sujud membaca "subhanaka... (Hr tirmidzi)
NOTE: islam diajarkan secara berangsur angsur hingga "sempurna". Jika ada banyak tuntunan berbeda, ambil yang paling akhir kenabian.
> bangkit dari sujud (duduk diantara 2 sujud) membaca (ada banyak bacaan): ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻲ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨِﻲ ﻭَﺍﻫْﺪِﻧِﻲ ﻭَﻋَﺎﻓِﻨِﻲ ﻭَﺍﺭْﺯُﻗْﻨِﻲ allahumagfirli warhamni wahdini wa'afini warjuqni “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, berikanlah aku petunjuk, selamatkanlah aku, dan berilah rezeki”. (Misykatul Mashobih No. 900). Lalu Takbir, Sujud ke 2.
> berdiri dari sujud ke 2: duduk sebentar, bangkit dengan 2 tangan ke bumi.
hadits:“Beliau duduk ketika mengangkat kepalanya setelah sujud sebelum beliau bangkit dari rakaat pertama. (HR. Bukhari, no. 677). Ini yang diakukan nabi diakhir hidup beliau.
> tahiyat, telunjuk dari awal bacaan, pandangan ke arah telunjuk.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika duduk dalam shalat (duduk tasyahud), beliau meletakkan telapak tangannya yang kanan di pahanya yang kanan. Beliau menggenggam seluruh jarinya dan berisyarat dengan jari telunjuk yang berada di samping jari jempol. Beliau meletakkan telapak tangan kiri di paha kirinya.” (HR. Muslim no. 580).
> bacaan TAHIYAT AWAL:
“At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath thayyibaat. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barokaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh (artinya: Segala Penghormatan, shalawat, dan kalimat yang baik adalah untuk Allah. Semoga kesejahteraan terlimpah kepada nabi, begitu pula rahmat dan berkahNya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba- Nya dan utusan- Nya).” (HR. Bukhari no. 6265).
TAHIYAT AKHIR:
ADA tambahan:
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid (artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 4797 ).
Note: ketika Nabi telah wafat ada sedikit perubahan: sewaktu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup: 'as-salaamu 'alaika ayyuhan- nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh’. Namun ketika beliau telah wafat, mereka berkata: ‘As-salaamu 'alan-nabiy wa rahmatullaahi wa barakaatuh [HR. 'Abdurrazaq no. 3075; shahih].
TAMBAH DOA-DOA SETELAH TAHIYAT
Semisal: ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ bahwasanya Rasulullaah masuk masjid, dan ada seorang lak-laki yang sedang shalat, dalam keadaan bertasyahud, ia berdoa (dalam tasyahudnya): ﺍﻟﻠَّﻬﻢَّ ﺇﻧِّﻲ ﺃﺳﺄﻟُﻚَ ﻳﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑﺄﻧَّﻚَ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪُ ﺍﻟﺮَّﺣﻴﻢُ /Allaahumma inni as- aluka yaa Allaah, bi annakal waahidul ahadush shamad, alladziy lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad, an taghfiraliy dzunuubiy innaka antal ghafuuur rahiim/ (‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ya Allah, Yang Maha Esa lagi tempat bergantungnya seluruh makhluk, Yang tidak beranak, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya, agar engkau mengampuni dosa- dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ Maka Rasuulullaah bersabda: Sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya“. (HR. Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, dan dishahihkan oleh syekh al-Albani).
*Atau doa lainnya. boleh doa pribadi dengan bahasa indonesia*
Setelah salam, tutup shalat dengan ucapan: "Dan penutup doa mereka ialah, “ Al-hamdu lillahi Rabbil 'alamin (QS Yunus: 10) seperti ayat diatas.
> salam, menoleh kiri kanan dengan lurus 90 derajat. jangan menoleh seperti musang dengan tolehan sedikit.
> jika sedang shalat boleh melakukan gerakan: membunuh binatang berbahaya, melangkah membukakan pintu kamar.
MAKRUH DALAM SHALAT
> menahan kencing/bab sebelum melaksanakan shalat. hendaknya tuntaskan buang hajat dahulu. Namun ketika sudah dalam keadaan shalat, tiba-tiba ingin kentut/bab, tidak makruh. jangan dibatalkan, tahan, percepat shalat. tidak disukai memutus shalat kecuali terpaksa.
Sebuah riwayat: "seorang sahabat bertanya kepada rasulullah, ketika shalat ada sesuatu diperutnya (mungkin hendak kentutor bab), lalu Nabi berkata: jangan engkau putus shalatmu hingga engkau mencium baunya atau mendengar suaranya" (HR. Bukhari) - tidak makruh. Yang makruh yaitu menahan bab/kencing sebelum shalat hingga dibawa shalat.
> shalat dalam keadaan mengantuk/lapar/lelah. Tidur/istirahat/makan sebentar sepanjang tidak lewat waktu.
> menoleh kesamping, keatas. Meludah ke depan. Meludah boleh kekiri.
RAGU-RAGU SHALAT
> jika ragu-ragu jumlah rakaat, 3 atau 4 rekaat, hitung jumlah terkecil (3), sempurnakan (tambah 1 rekaat), sujud sahwi 2x (bacaan sujud sama), pada saat duduk antara 2 dsujud tidak membaca. lalu salam.
Jika kelebihan jumlah rekaat/tahiyat, sujud sahwi 2 rekaat setelah shalat lalu salam.
> jangan sholat tergesa-gesa seperti ayam mematuk tidak sah. Hadits: ulangilah
shalatmu karena
sesungguhnya
engkau tidaklah
shalat.” (HR.
Bukhari, no. 793), lebih lama lebih baik (jika shalat sendiri, bacaan rukuk dan sujud diperpanjang (diulang ulang misal 10x atau lebih). bacaan surah dapat digabung beberapa surah).
> wajib mengerti yang dibaca
> gosok gigi sebelum shalat, utama.
> rutinkan shalat sunnah rowatib penyempurna shalat fardhu: 2 rekaat sebelum subuh, 2 atau 4 sebelum & 2/4 setelah dhuhur, 2 setelah magrib & isya - utama di rumah - khusus musafir, rowatib tidak dikerjakan kecuali witir setelah isya.
> 4 rekaat sebelum ashar diridhoi Allah,
> 2 rekaat setelah Ashar
> tutup sholat malam setelah isya dengan witir 1 atau 3 rekaat (tanpa tahiyat awal) jika tidak niat bangun malam.
www.is.gd/IslamQ
*****OOOO*****
NEXT
NEXT: Materi 13 IKHTISAR DOSA-DOSA BESAR - 1